Tuesday, March 2

elektromagnet

Saat ini hampir semua orang memiliki peralatan yang satu ini. Dia begitu kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Ya, benda itu adalah sebuah ponsel (telepon seluler). Saat ini ponsel tidak hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain seperti mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain padahal mereka saling berjauhan?

Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.

Dua hukum dasarnya adalah yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.

Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.

Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik

Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik

Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.

Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik

James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik

Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.

Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.

Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik

Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik

Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.

diagram skematik eksperimen Hertz

diagram skematik eksperimen Hertz

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.

http://basicsphysics.blogspot.com/2009/03/gelombang-elektromagnetik.html




Pada artikel ini saya mencoba untuk menguraikan beberapa relay yang umum digunakan pada kendaraan kita. Fungsi relay sendiri bisa dipelajari di website Howstuffworks dan definisi relay bisa dilihat di wikipedia, agar artikel ini tidak menjadi sangat panjang.

Sebenarnya banyak sekali ragam relay yang digunakan pada mobil, mulai dari yang berjenis umum hingga yang khusus. Relay pada kendaraan digunakan untuk lampu utama, klakson (tidak semua mobil), FuelPump, ECU, Starter, Wiper (tidak semua mobil), sistem AC, fan radiator, lampu kabut, sistem alarm, sistem central lock, sistem Power Window, dan pada mobil Eropa banyak ditemukan relay yang di desain khusus, misalnya relay tersebut berfungsi juga sebagai timer, unloader dan lain-lain.

Besar-kecilnya ukuran fisik suatu relay, biasanya berhubungan juga dengan kapasitas arus yang dapat ditangani oleh Contact-point relay. Jika arus yang disalurkan melebihi kapasitas kemampuan relay, maka contact point akan panas dan cepat aus. Jika contact point aus, maka kualitas konduktor / menyalurkan arus listrik menjadi terganggu. Pada kenyataannya, biasanya kita menemukan lampu akan menjadi redup, atau klakson menjadi tidak lantang lagi atau bahkan mati.

RELAY POPULER..

Yang saya maksud dengan relay populer adalah relay yang paling umum ditemukan pada hampir setiap kendaraan (umumnya mobil). Secara garis besar umumnya sering disebut-sebut “Relay 4 kaki”, “Relay 5 kaki” dan “Relay bulat”.

Sementara itu, 2 merek relay yang paling populer adalah merek BOSCH dan HELLA. Silahkan simak bagaimana memilih relay bosch yang asli pada artikel lain di website ini.

Umumnya pada body relay, disertakan skema relay tersebut berikut nomor kaki nya. Juga pada bagian bawah, di masing-masing kaki terminal disertakan nomor kaki sebagai referensi terhadap skema relay pada body tadi.

BOSCH 4 kaki - 0 332 019 453

Adalah relay otomotif dengan tegangan kerja 12volt DC, dan kapasitas arus yang dapat ditangani adalah maksimal 30A. Relay ini berkaki 4, di dalamnya terdapat resistor penahan arus balik yang umumnya bertegangan sangat tinggi hingga 200volt!.

Contoh penggunaan relay BOSCH 4 kaki - 0 332 019 453.
skema di bawah menjelaskan pemasangan lampu tambahan dengan memanfaatkan relay tersebut.

BOSCH 5 kaki - 0 332 019 150.

Relay ini unik, berkaki 5 dengan 2 terminal yang akan berfungsi bersamaan ketika relay ini aktif. Bisa digunakan untuk misalnya menyalakan lampu kiri dan kanan dengan satu relay ini saja. Keuntungan lain relay ini adalah memperingkas sistem pemasangan kabel.

BOSCH 5 kaki - 0 332 209 151.

Relay ini berkaki 5 dengan 2 terminal yang akan berfungsi bergantian ketika relay ini aktif. Orang sering menyebutnya NO & NC (Normally Open dan Normally Closed). Umumnya relay ini digunakan sebagai pemilih antara lampu HiBeam dan lampu LowBeam.

Penting untuk diperhatikan bahwa terdapat perbedaan kapasitas arus pada contact point. Dimana pada kondisi relay tidak aktif, Contact point hanya dapat menyalurkan arus sebesar 20A, sementara pada saat relay aktif, dapat menyalurkan sebesar maksimal 30A.

Berikut contoh skema yang menggunakan relay ini.

HELLA 5 kaki - 4RA940010-74.

Sama seperti relay merek Bosch di atas sebelumnya, Relay ini berkaki 5 dengan 2 terminal yang akan berfungsi bersamaan ketika relay ini aktif. Bisa digunakan untuk misalnya menyalakan lampu kiri dan kanan dengan satu relay ini saja. Keuntungan lain relay ini adalah memperingkas sistem pemasangan kabel.

HELLA 4 kaki - 4RA008510-8

Adalah relay otomotif dengan tegangan kerja 12volt DC, dan kapasitas arus yang dapat ditangani adalah maksimal 30A. Relay ini berkaki 4. Mirip dengan merek Bosch 4 kaki di atas, namun tidak dilengkapi resistor.

Contoh skema bisa mengikuti skema relay BOSCH 4 kaki - 0 332 019 453 di atas.

AVITAL 5 kaki - 702H-1C-C1S

Sama seperti relay merek Bosch di atas sebelumnya, Relay ini berkaki 5 dengan 2 terminal yang akan berfungsi bergantian ketika relay ini aktif. Orang sering menyebutnya NO & NC (Normally Open dan Normally Closed). Umumnya relay ini digunakan sebagai pemilih antara lampu HiBeam dan lampu LowBeam.

Penting untuk diperhatikan bahwa terdapat perbedaan kapasitas arus pada contact point. Dimana pada kondisi relay tidak aktif, Contact point hanya dapat menyalurkan arus sebesar 30A, sementara pada saat relay aktif, dapat menyalurkan sebesar maksimal 40A.

Relay ini lebih besar kapasitasnya ketimbang merek BOSCH di atas.

DENSO Bulat 4 kaki - 90987-03001

Adalah relay otomotif dengan tegangan kerja 12volt DC, dan kapasitas arus yang dapat ditangani adalah maksimal hanya 15A. Relay ini berkaki 4, dan relay ini kebetulan Normally Closed. Jadi ketika relay aktif, maka arus malah akan diputusnya.

PENUTUP

Demikian uraian yang agak panjang di atas, semoga bisa menjadi referensi sebelum pilih2 relay, atau juga sebagai referensi ketika akan membuat suatu rangkaian pelistrikan di mobil maupun motor.

Sebagai kesimpulan dari saya pribadi, setelah membongkar-bongkar relay dan membandingkan Contact Point-nya.. maka saya melihat bahwa kualitas contact point relay merek AVITAL paling baik kualitasnya ketimbang BOSCH. Sementara untuk yang paling minim adalah Contact Point dari relay-relay merek HELLA.

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Serba-Serbi Online™ | Bloggerized by Yosep Nurawan - Serba-Serbi Online™ | Contact Me